KEUNGGULAN PRODUK

RICE BRAN (BEKATUL FOOD GRADE)

” Bekatul yang kami produksi memenuhi standar pangan (food grade), telah mendapatkan izin edar resmi dan legalitas HALAL dari MUI, bahkan produk kami dipercaya sebagai suplemen yang direkomendasikan bagi penderita berbagai macam kanker, yaitu oleh Edwar Technology (C-Tech Labs), penemu alat terapi kanker CECT (Cancer Electro Capacitive Therapy) yang sudah mendunia. (lebih lanjut tentang informasi seputar CECT dapat diakses di http://c-techlabs.com)

_______________________________________________________________________________

APA KATA PARA PENELITI TETANG RAHASIA DIBALIK BEKATUL?

Tahukan Anda? Bahwa Beras yang kita konsumsi setiap hari telah mengalami pembuangan sebagian nutrisi yang sangat penting, hal ini karena dalam proses pemisahan kulit cangkang beras dengan biji berasnya dilakukan dengan penggilingan beberapa kali (setidaknya 2 kali) agar menghasilkan beras yang berwarna putih bersih. Namun sayangnya, beras tersebut sudah kehilangan bagian sangat penting, yaitu mata beras (bakal tunas terletak diujung bulir beras) atau rice germ dan kulit ari beras (selaput tipis berwarna coklat kekuningan yang membungkus biji beras) atau rice bran.

Nah kedua unsur penting tersebut (mata beras dan kulit ari beras) yang secara awam disebut tepung bekatul, justru dipisahkan dan hanya menjadi produk turunan saja. Padahal, diketahui secara ilmiah bahwa didalam bekatul terdapat senyawa sangat bernilai tinggi bernama PANGAMIC ACID, atau disebut Vitamin B15. Senyawa ini tergolong langka karena sangat sedikit produk pangan yang mengandung senyawa ini, diantaranya terdapat pada bekatul beras, biji apricot, kwaci, hati kuda, oats, dan ragi. Jadi bekatul beras sebagai sumber pangan yang kaya  akan senyawa B15 ini sangat berguna untuk memperlancar sumbatan-sumbatan sirkulasi darah yang jika dibiarkan memicu berbagai penyakit.

S U P E R – F O O D

Sebuah riset yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Tohoku University Jepang selama puluhan tahun sejak 2003 sampai 2017 menyimpulkan bahwa bekatul merupakan bahan makanan yang sangat potensial sebagai sumber pangan unggulan (super food) yang sangat bermanfaat (functional food). Hal ini dikarenakan bahwa bekatul mengandung banyak senyawa bioaktif, yaitu orizanol, tokoferol, tokotrienol, adenosin, dan asam ferulik. Senyawa tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh untuk memperbaiki kesehatan, mengurangi resiko penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup manusia. (Sumber; Rice Bran As A Functional Food; An Overview Of The Conversion Of Rice Bran Into A Superfood/ Functional Food; (Intech, 2017   Hitoshi, Et All).

D I E T A R Y – F I B E R

Selama ini konsumsi serat kebanyakan hanya bersumber dari sayuran dan buah. Sementara itu kandungan serat dalam sayur dan buah belum menjamin kecukupan serat tubuh. Serat dalam sayur, buah, dan dalam biji‐bijian ada yang tidak mudah dipecah oleh enzim tubuh sehingga sekresi hormonal dalam tubuh kurang berlangsung dengan baik. Akibatnya, masih banyak yang mengalami masalah pencernaan. Dietary fiber dalam bekatul yang tidak larut serta mudah dipecah oleh enzim akan meningkatkan berat dan frekuensi feses serta melembutkannya sehingga tidak butuh waktu lama bagi feses untuk transit di dalam kolon. Dengan demikian, proses pencernaan dan pembuangan racun dalam tubuh dapat berjalan dengan optimal.

Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 8 dari 10 wanita mengalami masalah pencernaan sedikitnya sekali dalam sepekan. Gejala yang muncul pada umumnya salah satu atau gabungan dari kembung, sesak lambung, sembelit, perih, serta rasa mual. Kondisi ini membuat tidak nyaman dan mengurangi produktivitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa karena kesibukannya, separuh wanita pernah melewatkan waktu sarapan setidaknya dua kali dalam sepekan. Tambahan lagi, menu sarapan yang mereka makan kurang mengandung serat sebagaimana kadar yang direkomendasikan. Dari rekomendasi yang disarankan sebesar 25 gr perhari hanya makan rata-rata 19 gr serat perhari. Hal ini menjadi awal dari berbagai keluhan masalah pencernaan. Sebagai alternatif yang ditawarkan, wanita sangat dianjurkan meningkatkan asupan serat sesuai kadar idealnya. Salah satu sumber serat yang disarankan adalah serat pangan dari bekatul, dengan pertimbangan bahwa bekatul mengandung serat cukup tinggi, mudah dicerna, dan mampu menjadi pelumas bagi organ pencernaan untuk tetap menjaga kinerja organ pencernaan bekerja optimal. Selain untuk kesehatan organ pencernaaan, bekatul juga sangat baik untuk program penurunan berat badan (body weight) atau untuk terapi obesitas karena sifatnya yang sangat mudah dicerna dan mengandung banyak bahan bioaktif.(sumber: Scientific Opinion On Dietary Reference Value; EFSA Journal, 2010)

V I T A L I T A S

Dr. Ernst T Krebs.Jr seorang ahli biokimia Amerika sejak tahun 1952 telah membuktikan efektivitas suplemen bekatul kulit ari beras untuk mendongkrak vitalitas dan daya tahan tubuh. Penelitian di Russia menemukan bahwa senyawa B15 dalam Bekatul sangat efektif untuk menahan produksi asam laktat bagi para atlet olahraga, menghambat keletihan otot, bahkan meningkatkan daya tahan fisik. Para atlet di Eropa dan Amerika sudah lama mengenal vitamin B15 ini sebagai dopping alami untuk mendongkrak kemampuannya. Artinya, bekatul yang kaya vitamin B15 menjadi pilihan suplemen makanan yang sangat baik bagi para atlet olahraga untuk meningkatkan performanya. (sumber: Natural Choice Supplement on Benefits of Vitamin B15; Tyler Collins, 2016).

Lebih jauh lagi, Vitamin B15 juga sudah sejak lama menjadi salah satu komposisi (ingredient) suplemen makanan bagi kuda pacu untuk meningkatkan stamina mereka ketika bertanding dimedan pacuan. Selain meningkatkan performa, peningkatan massa otot juga sangat terbantu oleh asupan gizi dari unsur bekatul.

A N T I – B O D Y

Dr. Thomas Pipes dari Institute of Human Fitness, California, menemukan hasil risetnya terhadap penggunaan senyawa B15 bagi para olahragawan. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan oksigenasi otot sebesar 27.5% yang mampu melipatkan kemampuan berjalan di atas treadmill sebesar 23.6% lebih kuat jika dibanding dengan tanpa mengkonsumsi vitamin B15. Bahkan dilaporkan pula, vitamin B15 mampu meningkatkan produksi antibodi sebesar 400%. (sumber: DMG Equine Product Profile; (Rowan Emyrs), USA).   

T E R A P I

Vitamin B15 dilaporkan mampu menahan rasa capek dan limbung, memperbaiki keluhan asma, rematik, kolesterol, dan meningkatkan sirkulasi darah karena berperan dalam oksigenasi sel otot dan jaringan, menormalkan hipertensi, menormalkan penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol dan pengerasan pembuluh karena usia (Tyler Collins, 2016).

Penelitian oleh para ahli farmakologi di Itali menunjukkan bahwa diet bekatul membuktikan efektivitasnya untuk menghambat penyakit kardiovaskuler (jantung), menurunkan plasma kolesterol dan konsentrasi trigliserida, menahan produksi asam lambung,  serta memerankan antioksidan. (sumber: Rice Bran And Its Main Components: Potential Role In The Management Of Coronary Risk Factors; (A.F.G Cicero, G. Derosa), 2005)

Penelitian efek konsumsi bekatul untuk penanganan penyakit kanker menunjukkan pengaruh yang cukup besar, dikarenakan bekatul mampu mendorong regenerasi sel tubuh (apoptosis), menghambat pertumbuhan sel ganas, serta mampu mengubah siklus perkembangan sel ganas, sehingga meningkatkan respon imun tubuh terhadap pertumbuhan sel kanker. Unsur turunan bekatul yang sangat berpengaruh untuk menghambat pertumbuahan sel kanker adalah pentapeptida, ia berperan untuk mendorong kematian sel secara terprogram dan melindungi sel baik lainnya yang berada disekitarnya dalam proses apoptosis diatas. (sumber: Investigation of Rice Bran Derived Anti-cancer Pentapeptide for Mechanistic Potency in Breast Cancer Cell Models; Ruiqi Li, University of Arkansas, 2014).

Diantaranya jenis kanker yang pernah diteliti secara efektif adalah kanker payudara, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker kolon, sedangkan untuk jenis kanker lainnya juga sangat direkomendasikan mengkonsumsi bekatul sebagai diet anti kanker. (Sumber: Chemopreventive Properties Of Dietary Rice Bran; Current Status And Future Prospect; Henderson Et All, 2012) 

Penelitian penggunaan ekstrak bekatul untuk keluhan penyakit diabetes mellitus (kencing manis) juga disimpulkan bahwa ekstrak bekatul dapat menurunkan kadar glukosa darah hingga 67% pada dosis 400mg/ Kg Berat Badan. (sumber: Terapi Ekstrak Bekatul Terhadap Glukosa Darah dan MDA Diabetes Mellitus; Fuadah N, 2019)

Bekatul juga mengandung lutein dan zeaxanthin yang dapat meningkatkan kinerja organ mata dan mengurangi resiko katarak. (sumber: Cereal Nutraceuticals, Health Ennoblement And Disease Obviation, A Comprehensive Review; Chaturvedi, Et All, JAPS, 2011)

Masalah kesehatan lain yang dapat diatasi dengan bekatul adalah sirosis hati, hepatitis, schizoprenia (gangguan kejiwaan), kerusakan otak kecil pada usai kanak-kanan, gangguan pada kulit, dan keracuan bahan kimia (Tyler Collins, 2016).

A N T I – A G I N G (penuaan dini)

Di eropa, kandungan B15 dalam Bekatul ini sangat dikenal sebagai anti aging (menghambat penuaan dini) karena kandungan antioksidan yang cukup baik dan mampu menjaga kelancaran sirkulasi darah. Senyawa B15 bekerja melindungi tubuh dari polutan dan radikal bebas, salah satu resiko yang dialami bagi orang yang tinggal di perkotaan dan kawasan industri (polusi udara, air, maupun sumber makanan disekitarnya). Senyawa gamma oryzanol dalam bekatul dilaporkan memiliki kekuatan 4 (empat) kali lebih baik dibandingkan dengan vitamin E untuk menghambat oksidasi sel (fungsi antioksidan). (Sumber: Health Benefit Of Rice Bran; (Nagendra Prasad), 2011)

Selain sebagai anti aging pada aspek fisik, bekatul juga bermanfaat untuk menahan penuaan dini -ada aspek non fisik, yaitu menghambat kepikunan (alzeimer) yang banyak diderita oleh para manula. (sumber: Hitoshi, 2017)

D E T O X

Vitamin B15 disimpulkan memberi efek detoksifikasi (menetralkan racun) bagi tubuh. Bagi penderita gangguan liver, senyawa ini mampu menurunkan kerusakan akibat racun yang ditimbulkan pada simptom penyakit liver (Standford Bolton, Ph.D)

M E N T A L – B U I L D I N G

Dari hasil riset oleh sejumlah psikiater anak, vitamin B15 sangat berperan dalam menstimulasi fungsi mental pada anak-anak yang terganggu secara emosional. Kemampuan berbicara meningkat secara signifikan, serta memperbaiki stimulus-stimulus syaraf sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang seharusnya (Tyler Collins, 2016)

_______________________________________________________________________________

PILIHLAH BEKATUL YANG BENAR-BENAR FOOD GRADE

Tidak semua bahan bekatul memenuhi standar pengolahan pangan yang sehat, karena banyak pula bekatul yang diolah dari sekam, dedak, bahkan tidak memperhatikan adanya masa fermentasi bekatul. Bekatul yang sehat harus diolah seketika pada saat turun dari mesin pemisahan beras, karena bekatul dalam keadaan mentah akan mudah mengalami fermentasi yang mengakibatkan kerusakan enzym akibat adanya oksidasi dan perubahan senyawa (ditandai dengan bau apek dan asam/ kecut). Bekatul yang diolah setelah melewati masa fermentasi akan sulit untuk diolah menjadi bahan berkualitas. Pemilihan bahan dan proses pengolahan bekatul yang memenuhi kesehatan (food grade) harus memahami dengan baik karateristik bekatul dari segi fisik dan kimiawi, sehingga mampu menangani bekatul dengan baik. Pemilihan peralatan, metode untuk menon-aktifkan enzim, durasi pengolahan, suhu optimal yang diperkenankan, semua memiliki cara khusus untuk menghasilkan produk yang tetap tergaja kandungan gizinya. Pemilihan bahan yang salah dan pengolahan yang tidak sesuai standar akan menghasilkan bekatul kualitas rendah dan kurang bermanfaat bagi kesehatan. (Nagendra Prasad, 2011)

Bekatul yang kami produksi (CV.Pantiboga Natural Food Specialist) adalah pelopor bekatul food grade. Diambil dari bahan pilihan yang dikerjakan langsung dari hulu sampai hilir, karena kami memproses seluruh bahan secara mandiri dari setiap tahapan, mulai dari awal pemilihan bahan dasar, pengolahan, sampai packaging, untuk kemudian didistribusikan ke seluruh konsumen. Semuanya kami tangani sendiri dengan pengawasan terkontrol.

Kami menyuguhkan produk terbaik Bekatul food grade dari bahan pilihan berkualitas yang diolah secara higienis. Bahan pilihan kulit ari dari sosoh beras tingkat lanjut, bukan dari residu kulit, sekam, atau dedak. Aroma rasa istimewa Bekatul berasal dari racikan khusus alami yang bermanfaat, murni tanpa bahan pengawet.

” Bekatul yang kami produksi telah mendapatkan izin edar resmi dan label halal dari MUI, bahkan produk kami dipercaya sebagai suplemen yang direkomendasikan bagi penderita berbagai macam kanker, yaitu oleh Edwar Technology (C-Tech Labs), penemualat terapi kankerCECT (Cancer Electro Capacitive Therapy) yang sudah mendunia. (lebih lanjut tentang informasi seputar CECT dapat diakses di http://c-techlabs.com)

_______________________________________________________________________________

UJI COBA UNTUK MENGETAHUI KHASIAT BEKATUL

Lebih dari 10 (sepuluh) tahun yang lalu kami telah memulai memproduksi bekatul food grade. Untuk memastikan bahwa bekatul yang kami produksi benar-benar bermanfaat bagi kesehatan, kami melakukan riset mandiri terhadap para pasien dengan beragam keluhan penyakit. Masing-masing pasien tersebut kami suplay bekatul secara cuma-cuma, untuk kemudian mereka konsumsi sesuai anjuran yang telah kami tentukan. Dalam pantauan perkembangannya, para pasien dari beragam keluhan penyakit tersebut melaporkan respon positif dan perubahan yang baik setelah mengkonsumsi bekatul. Tingkat optimisme untuk sembuh meningkat setelah mengalami perbaikan dan berkurangnya keluhan. Dari setiap pasien melaporkan beragam testimoni, tingkat kesembuhan dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesembuhan berbeda-beda tergantung dari jenis keluhan dan kronisitas penyakitnya. Berikut ini adalah para pasien dengan keluhan penyakit yang kami lakukan riset mandiri, kesemuanya menyatakan respon yang positif terhadap khasiat bekatul, sebagai berikut:

  1. Diabetes,
  2. Kolesterol,
  3. Asthma,
  4. Nyeri sendi,
  5. Asam urat,
  6. Maag kronis,
  7. Darah tinggi,
  8. Gondok,
  9. Sering kesemutan,
  10. Pegal linu dan mudah capek,
  11. Sembelit,
  12. Nyeri haid,
  13. Masuk angin dan kembung,
  14. Stroke,
  15. Ambien,
  16. Keluhan pita suara,
  17. Cancer

Daftar penyakit diatas barangkali hanya sebagian dari keuntungan mengkonsumsi bekatul. Namun setidaknya kami telah membuktikan bahwa riset yang kami lakukan terhadap para pasien dengan berbeda-beda keluhan tersebut diatas cukup membawa hasil yang baik.

(Catatan: riset dilakukan pada kurun waktu Januari s.d. Juni tahun 2010)   

_______________________________________________________________________________

MANFAAT BEKATUL SECARA LEBIH LUAS

Bekatul tidak hanya dikenal di daerah tropis, seluruh dunia telah mengenal manfaat bekatul untuk bahan pangan sejak lama. Hanya saja di Indonesia rekayasa pangan untuk produk berbahan bekatul masih cukup terbatas. Secara umum dan praktis, bekatul digunakan sebagai bahan campuran minuman (diseduh dengan air panas) layaknya kopi. Namun sebenarnya bekatul seperti halnya tepung pada umumnya dan bisa menjadi komplementer untuk segala jenis makanan berbahan dasar tepung, seperti tapioka, terigu, mocaf, maizena dll.

Di Amerika bahkan telah dikembangan berbagai macam produk olahan bekatul lewat brand besar berlabel: NutraCea, berpusat di kota Texas,seperti olahan daging,sossis, pizza, mie instant, cake, dll. NutraCea mengambil slogan “Your Next Generation Food Ingredients”, bahwa di Amerika saat ini dan kedepan, bekatul akan menjadi trend sumber pangan menggantikan berbagai bahan pangan berbasis tepung. (sumber: Stabilized Rice Bran, an Innovative Ingredient for Meat Emulsion & Beyond; (Henk. W. Hoogenkamp)

Di Indonesia sendiri menu makanan berbahan dasar bekatul belum banyak, orang jaman dulu, yang saat ini mungkin usianya diatas 60 tahun, pasti mengenal masakan bekatul yang diolah menjadi bubur (jenang katul), ada juga apem bekatul (conthong), namun makanan tersebut kini sudah jarang dikonsumsi. Padahal, bisa jadi itulah salah satu rahasianya mengapa orang jaman dulu rata-rata lebih kuat fisiknya dan tidak mudah terkena penyakit. 

Semoga bermanfaat, terimakasih dan salam sehat.  

Rujukan tulisan:

  1. Rice Bran As A Functional Food; An Overview Of The Conversion Of Rice Bran Into A Superfood/ Functional Food; (Intech, Hitoshi Et All), 2017
  2. Natural Choice Supplement on Benefits of Vitamin B15; (Tyler Collins), 2016
  3. Scientific Opinion On Dietary Reference Value; (EFSA Journal), 2010
  4. Rice Bran And Its Main Components: Potential Role In The Management Of Coronary Risk Factors; (A.F.G Cicero, G. Derosa), 2005
  5. Stabilized Rice Bran, an Innovative Ingredient for Meat Emulsion & Beyond; (Henk W Hoogenkamp), 2008
  6. DMG Equine Product Profile; (Rowan Emyrs), USA
  7. Vitamin B15, A Review And Update; (Standford Bolton Ph.D, Gary Null), 1986
  8. Terapi Ekstrak Bekatul Terhadap Glukosa Darah dan MDA Diabetes Mellitus; (Fuadah N), 2019
  9. Health Benefit Of Rice Bran; (Nagendra Prasad), 2011
  10. Chemopreventive Properties Of Dietary Rice Bran; Current Status And Future Prospect; Henderson Et All, 2012
  11. Investigation of Rice Bran Derived Anti-cancer Pentapeptide for Mechanistic Potency in Breast Cancer Cell Models; Ruiqi Li, University of Arkansas, 2014
  12. Studies on Rice Bran and Its Benefits- A Review; Saxena et all, IJERA, 2015.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *